Kamis, 20 September 2012

Kelas IP Address


TCP/IP & Kelas-kelas IP Address
Pengalamatan bertujuan bagaimana supaya data yang dikirim sampai pada mesin yang sesuai (mesin tujuan) dan bagaimana hal tersebut dapat dilakukan oleh operator dengan mudah. Untuk itu maka data dari suatu host (komputer) harus dilewatkan ke jaringan menuju host tujuan, dan dalam komputer tersebut data akan disampaikan ke user atau proses yang sesuai. TCP/IP menggunakan tiga skema untuk tugas ini :
==>Addressing
IP address yang mengidentifikasikan secara unik setiap host di jaringan, sehingga dapat menjamin data dikirim ke alamat yang benar.
==>Routing
Pengaturan gateway untuk mengirim data ke jaringan dimana host tujuan berada.
==> Multiplexing
Pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data pada modul software yang benar di dalam host.
Masing-masing skema penting untuk pengiriman data antar dua aplikasi yang bekerjasama dalam jaringan TCP/IP.
IP address berupa bilangan biner 32 bit dan ditulis sebagai 4 urutan bilangan desimal yang dipisahkan dengan tanda titik. Format penulisan IP adalah : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx, dengan x adalah bilangan biner 0 atau 1. Dalam implementasinya IP address ditulis dalam bilangan desimal dengan bobot antara 0 – 255 (nilai desimal mungkin untuk 1 byte). IP address terdiri dari bagian jaringan dan bagian host, tapi format dari bagian-bagian ini tidak sama untuk setiap IP address.
Jumlah bit alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan, dan bilangan yang digunakan untuk mengidentifikasi host berbeda-beda tergantung kelas alamat yang digunakan. Ada tiga kelas alamat utama, yaitu kelas A, kelas B, dan kelas C. Dengan memeriksa beberapa bit pertama dari suatu alamat , software IP bisa dengan cepat membedakan kelas address dan strukturnya.
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai:
Kelas IP Address
A. IP Address kelas A :
~Bit pertama dari IP address adalah 0
~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 0 – 127
~Hanya ada kurang dari 128 jaringan kelas A
~Setiap jaringan kelas A bisa mempunyai jutaan host
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP
1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
B. IP Address kelas B :
~Bit pertama dari IP address adalah 10
~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 128 – 191
~Terdapat ribuan jaringan kelas B
~Setiap jaringan kelas B bisa mempunyai ribuan host
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx
C. IP Address kelas C :
~Bit pertama dari IP address adalah 110
~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya 192 – 223
~Terdapat jutaan jaringan kelas C
~Setiap jaringan kelas C hanya mempunyai kurang dari 254 host
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
. IP Address kelas D :
~Bit pertama dari IP address adalah 111
~Nomor jaringan dengan IP yang byte pertamanya lebih dari 223
~Merupakan address yang dialokasikan untuk kepentingan khusus
E. IP Address kelas E :
~Bit pertama dari IP address adalah 11110
~ Merupakan address yang dialokasikan untuk Eksperimen

IP Address & Subnetmask

Aplikasi Menentukan IP Address & Subnetmask Host pada Jaringan
1. Input
Bagian Input adalah bagian dalam memberikan data yang dibutuhkan agar
dapat diproses melalui software aplikasi Perhitungan IP Address. Pada bagian
ini user menginputkan data Nomer Network yang akan di subnettkan, jumlah
departemen dan nama departemen beserta jumlah PC masing-masing
departemen.
2. Proses
Bagian Proses adalah bagian untuk mengeksekusi semua fungsi maupun
prosedur dari keseluruhan proses pada software aplikasi Perhitungan IP
Address ini. Pada Bagian ini sistem akan memproses data yang telah di
inputkan user. Pertama-tama sistem akan membaca nomer network, Jumlah
departemen dan Jumlah PC masing-masing departemen yang telah di
inputkan user. Berikutnya sistem akan menentukan Kelas IP berdasarkan
nomer network yang telah di inputkan. Kemudian sistem akan membaca
jumlah PC tertinggi dari data yang telah diinputkan user, apakah masuk
dalam rentang jumlah maksimum host pada kelas tersebut atau tidak. Jika Ya
maka sistem akan melakukan proses subnetting, namun jika tidak, sistem akan
menentukan kelas mana yang tepat untuk jumlah PC tersebut, kemudian
melakukan proses subnetting setelah menentukan nomer network baru.
3. Output
Bagian Output adalah bagian akhir dari keseluruhan proses pada software
aplikasi Perhitungan IP Address. Pada software ini data hasil akhir dari proses
adalah berupa data hasil subnetting diantaranya adalah: Nomer Network
masing-masing departemen, Rentang IP Address berdasarkan jumlah PC
masing-masing departemen, Alamat Broadcast dan Subnetmask.
Untuk proses kerja sistem bisa dilihat dari pseude code berikut:
IP Awal dimasukkan oleh User,
User memasukan data jumlah departemen,nama departemen dan jumlah PC masingmasing
departemen,
Cari Jumlah PC Tertinggi Dari Semua Departemen,
CAri Kelas yang tepat untuk proses subnetting
Jika PCTertinggi <= 62 dan PCTertinggi >= 2 maka kelas yang Tepat Adalah
KELAS C
Jika PCTertinggi <= 16382 dan PCTertinggi >62 maka kelas yang Tepat Adalah
KELAS B
Jika PCTertinggi <= 4194302 dan PCTertinggi >16382 maka kelas yang Tepat
Adalah KELAS A
Jika PCTertinggi > 4194302 atau IPKolom1 > 223 maka Tampilkan Informasi
TIDAK MASUK KELAS
Kemudian lakukan pengecekan kondisi mencukupi, kurang atau tidak Efektif
Untuk Kondisi mencukupi
Jika (PCTertinggi <= 62 dan PCTertinggi >= 2) dan (IPKolom1 >= 192 dan
IPKolom1 <= 223) Atau
Jika (PCTertinggi <= 16382 dan PCTertinggi >62) dan (IPKolom1 >= 128 dan
IPKolom1 <= 191) Atau
Jika (PCTertinggi <= 4194302 dan PCTertinggi >16382) dan (IPKolom1 >= 1 dan
IPKolom1 <= 126)
maka Kondisi MENCUKUPI dan lakukan proses subnetting
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 1-11 5
Untuk Kondisi kurang
Jika (IPKolom1 >= 192 dan IPKolom1 <= 223) dan (PCTertinggi <= 16382 dan
PCTertinggi >62) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS B
Jika (IPKolom1 >= 192 dan IPKolom1 <= 223) dan (PCTertinggi <= 4194302 dan
PCTertinggi >16382) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS A
Jika (IPKolom1 >= 128 dan IPKolom1 <= 191) dan (PCTertinggi <= 4194302 dan
PCTertinggi >16382) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS A
Kemudian lakukan pemberian IP baru
Lakukan RandomIPKolom1(KelasYangTepat)
Untuk KelasYangTepat = KELAS A rentang random 1-126
Untuk KelasYangTepat = KELAS B rentang random 128-191
Untuk KelasYangTepat = KELAS C rentang random 192-223
Untuk KolomIP 2,3&4 rentang random (0-224)
Lakukan Proses Subnetting
Untuk Kondisi Tidak Efektif
Jika (IPKolom1 >= 1 dan IPKolom1 <= 126) dan (PCTertinggi <= 16382 dan
PCTertinggi >62) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS B
Jika (IPKolom1 >= 1 dan IPKolom1 <= 126) dan (PCTertinggi <= 62 dan
PCTertinggi >= 2) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS C
Jika (IPKolom1 >= 128 dan IPKolom1 <= 191) dan (PCTertinggi <= 62 dan
PCTertinggi >= 2) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS C
Kemudian lakukan pemberian IP baru
Lakukan RandomIPKolom1(KelasYangTepat)
Untuk KelasYangTepat = KELAS A rentang random 1-126
Untuk KelasYangTepat = KELAS B rentang random 128-191
Untuk KelasYangTepat = KELAS C rentang random 192-223
Untuk KolomIP 2,3&4 rentang random (0-224)
Lakukan Proses Subnetting
Sedangkan perancangan arsitektural sistem untuk pilihan otomatis
digambarkan sebagai bagan alir yang tampak pada gambar 2.
Gambar 2. Struktur Umum Software aplikasi Perhitungan IP Address Otomatis
Penjelasan dari bagian-bagian struktur umum sofware aplikasi Perhitungan
IP Address otomatis adalah sebagai berikut:
1. Input
Bagian Input adalah bagian dalam memberikan data yang dibutuhkan agar
dapat diproses melalui software aplikasi Perhitungan IP Address. Berbeda
dengan subneeting manual, pada bagian ini user tidak menginputkan nomer
6 Mubarak & Wahid – Aplikasi Menentukan IP Address & Subnetmask Host pada Jaringan
network tetapi hanya menginputkan data Jumlah departemen dan nama
departemen beserta jumlah PC masing-masing departemen.
2. Proses
Bagian Proses adalah bagian untuk mengeksekusi semua fungsi maupun
prosedur dari keseluruhan proses pada software aplikasi Perhitungan IP
Address ini. Pada Bagian ini sistem akan memproses data yang telah di
inputkan user. Pertama-tama sistem akan membaca jumlah PC tertinggi dari
data yang telah diinputkan user. Berikutnya sistem akan menentukan kelas
mana yang lebih efisien untuk jumlah PC tersebut. Kemudian sistem akan
memberikan alamat IP secara acak sesuai dengan kelas yang telah ditentukan
untuk melakukan proses subnetting.
3. Output
Bagian Output adalah bagian akhir dari keseluruhan proses pada software
aplikasi Perhitungan IP Address. Pada software ini data hasil akhir dari proses
adalah berupa data hasil subnetting diantaranya adalah: Nomor Network
masing-masing departemen, Rentang IP Address berdasarkan jumlah PC
masing-masing departemen, Alamat Broadcast dan Subnetmask.
Untuk proses kerja sistem dapat dilihat dari pseude code berikut:
User memasukan data jumlah departemen,nama departemen dan jumlah PC
masing-masing departemen,
Cari Jumlah PC Tertinggi Dari Semua Departemen
CAri Kelas yang tepat untuk proses subnetting
Jika PCTertinggi <= 62 dan PCTertinggi >= 2 maka kelas yang Tepat Adalah
KELAS C
Jika PCTertinggi <= 16382 dan PCTertinggi >62 maka kelas yang Tepat Adalah
KELAS B
Jika PCTertinggi <= 4194302 dan PCTertinggi >16382 maka kelas yang Tepat
Adalah KELAS A
Jika PCTertinggi > 4194302 atau IPKolom1 > 223 maka Tampilkan Informasi
TIDAK MASUK KELAS
Kemudian Tentukan IP address yang akan disubnettkan dengan cara :
Lakukan RandomIPKolom1(KelasYangTepat)
Untuk KelasYangTepat = KELAS A rentang random 1-126
Untuk KelasYangTepat = KELAS B rentang random 128-191
Untuk KelasYangTepat = KELAS C rentang random 192-223
Untuk KolomIP 2,3&4 rentang random (0-224)
Lakukan Proses Subnetting
Untuk proses subnetting dapat dilihat dalam pseude code berikut:
Tentukan (Pangkat Terdekat – 2) yang hasilnya >= Jumlah host departemen
Tentukan Bit Host Baru
Untuk Kelas A mempunyai 24 bit host standard
Bit Host BAru Kelas A = Pangkat Terdekat
Untuk Kelas B mempunyai 16 bit host standard
Bit Host BAru Kelas B = Pangkat Terdekat
Kelas C mempunyai 8 bit host standard
Bit Host BAru Kelas C = Pangkat Terdekat
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 1-11 7
Tentukan Bit Network
Kelas A mempunyai 24 bit host standard
Bit Network Kelas A : BitHostStandardKelasA – Pangkat Terdekat
Tentukan Subnetmask Baru
Kelas B mempunyai 16 bit host standard
Bit Network Kelas B : BitHostStandardKelasB – Pangkat Terdekat
Tentukan Subnetmask Baru
Kelas C mempunyai 8 bit host standard
Bit Network Kelas C : BitHostStandardKelasC – Pangkat Terdekat
Tentukan Subnetmask Baru
Tentukan Jumlah Subnet yang mungkin
Jumsubnet Yang mungkin : 2^ BitNetwork(KelasYgTepat)
Tentukan Kelipatan Kelompok Tabel IP
256 – Subnetmask Baru
4. IMPLEMENTASI
Halaman utama merupakan tampilan yang memuat berbagai macam
kebutuhan sistem, diantaranya adalah kebutuhan input, output dan menu, seperti
yang terlihat pada gambar 3.
Gambar 3. HalamanUtama
Di dalam tampilan utama terdapat 2 aktifitas bagi user untuk berinteraksi
dengan sistem yaitu:
1. Pilihan Manual
Urutan langkah proses Manual adalah sebagai berikut:
8 Mubarak & Wahid – Aplikasi Menentukan IP Address & Subnetmask Host pada Jaringan
a. Klik ComboBox jumlah departemen pilih jumlah yang dibutuhkan
b. Klik opsi RadioButton Manual
c. Inputkan IP Address yang akan di subnetkan
d. Inputkan Nama Departemen pada StringGrid yang tersedia
e. Inputkan Jumlah PC masing-masing departemen yang terdapat pada
tringGrid.
2. Pilihan Otomatis
Urutan langkah pilihan otomatis tidak jauh beda dengan proses manual,
hanya saja pada pilihan otomatis user tidak diharuskan menginputkan IP
Address. Langkah prosesnya adalah sebagai berikut:
a. Klik ComboBox jumlah departemen pilih jumlah yang dibutuhkan
b. Klik opsi RadioButton Otomatis
c. Inputkan Nama Departemen pada StringGrid yang tersedia
d. Inputkan Jumlah PC masing-masing departemen yang terdapat pada
StringGrid.
Pada Halaman utama terdapat beberapa komponen untuk input jumlah
departemen dan pilihan manual maupun otomatis. Semua dikelompokkan dalam
sebuah GroupBox yang diberi nama IP System. Pada bagian input IP System
terdapat 2 komponen yaitu:
1. ComboBox yang digunakan untuk menyimpan list jumlah departemen
2. RadioButton digunakan untuk menentukan pilihan sistem secara manual
maupun otomatis. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Input IP System
Pada pilihan manual dibutuhkan inputan berupa IP Address yang akan di
subnettkan. Untuk kebutuhan ini dibutuhkan sebuah komponen GroupBox yang
diberi nama IP Address dan 4 buah komponen Edit. Dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Input IP Address
Selain itu untuk input nama departemen dan jumlah PC masing-masing
departemen digunakan sebuah komponen StringGrid seperti pada gambar 6.
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 1-11 9
Gambar 6. Input Nama Departemen dan Jumlah PC
Untuk menampilkan proses perhitungan sistem digunakan sebuah
komponen memo seperti pada gambar 7.
Gambar 7. Output Proses Perhitungan Sistem
Untuk menjalankan pengolahan data yang telah diinputkan pada sistem
kemudian menampilkan hasil proses di butuhkan sebuah komponen SpeedButton
yang diberi nama tombol Proses seperti yang terlihat pada gambar 8.
Sedangkan halaman tabel menampilkan hasil dari proses subnetting. Pada
tampilan ini sistem akan menampilkan Output dari sistem berupa Nama
Departemen, Network ID, Range IP, Alamat Broadcast dan Subnetmask. Halaman
Tabel terlihat pada gambar 9.
10 Mubarak & Wahid – Aplikasi Menentukan IP Address & Subnetmask Host pada Jaringan
Gambar 8. Tombol Proses pada halaman Utama
Gambar 9. Halaman Tabel
5. SIMPULAN
Setelah dilakukan analisis terhadap sistem aplikasi untuk menghitung IP
address dan menentukan subnetmask, maka didapatkan beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 1-11 11
1. Perangkat lunak yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Delphi 6.0
ini dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penentuan IP
address dan subnetmask dalam pengalamatan suatu jaringan berdasarkan
jumlah PC yang telah diinputkan.
2. Pengujian sistem terhadap pemasukan data yang tidak benar memberikan
hasil yang baik. Sistem mampu mengantisipasi kesalahan pemasukan data
dengan memberikan pesan kesalahan pada user.
3. Untuk proses perhitungan otomatis, sistem bekerja dengan baik, user hanya
memasukkan data jumlah PC tanpa memasukkan data IP address. Namun
sistem dapat menentukan langsung IP address yang tepat beserta
subnetmasknya berdasarkan jumlah PC yang telah dimasukan, sehingga
memberikan kemudahan bagi user yang kurang memahami dalam penetuan
kelas IP address. 

JARINGAN WORKGROUP, LAN & WAN


JARINGAN WORKGROUP, LAN & WAN

Penggabungan teknologi komputer dan komunikasi berpengaruh sekali terhadap bentuk organisasi sistem komputer. Dewasa ini, konsep “pusat komputer”, dalam sebuah ruangan yang berisi sebuah komputer besar, tempat dimana semua pengguna mengolah pekerjaannya, merupakan konsep yang sudah ketinggalan jaman. Model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi telah diganti oleh sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Sistem seperti ini disebut sebagai Jaringan Komputer (Computer Network) .
Apa jaringan komputer itu dan apa manfaatnya?
Jaringan Komputer dapat diartikan sebagai suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer otonom. Dua buah komputer dikatakan membentuk suatu network bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Pembatasan istilah otonom disini adalah untuk membedakan dengan sistem master/slave. Bila sebuah komputer dapatmembuat komputer lainnya aktif atau tidak aktif dan mengontrolnya, maka komputer komputer tersebut tidak otonom. Sebuah sistem dengan unit pengendali (control unit) dan sejumlah komputer lain yang merupakan slave bukanlah suatu jaringan; komputer besar dengan remote printer dan terminalpun bukanlah suatu jaringan.

Manfaat Jaringan

Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula mengakui bahwa akses ke teknologi informasi modern selalu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang teknologi.
Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama.
Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan up-to-date. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.
Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing). Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang bukan jaringan.
Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar sistemjaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu team bekerja lebih produktif.
Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif. Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani klien di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan pemasok.
Ada tiga tipe jaringan yang umum yang digunakan antara lain :
  • Jaringan WorkGroup,
  • Janringan Lan, dan
  • Jaringan Wan
Jaringan Workgroup
Jaringan ini terdiri dari beberapa unit komputer yang dihubungkan dengan menggunakan Network Interface Card atau yang biasa disebut dengan Local Area Network Card, serta dengan menggunakan kabel BNC maupun UTP. Semua unit komputer yang terhubung dapat mengakses data dari unit komputer lainnya dan juga dapat melakukan print document pada printer yang terhubung dengan unit komputer lainnya.
Keuntungan Jaringan Workgroup.
  • Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
  • Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua unit komputer (Printer Sharing).
  • Akses data dari/ke unit komputer lain dapat di batasi dengan tingkat sekuritas pada password yang diberikan.
  • Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
  • Bila salah satu unit komputer terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian unit komputer pada jaringan ini dapat mengakses kejaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1 modem.
Jaringan LAN
LAN (Local Area Network) adalah suatu kumpulan komputer, dimana terdapat beberapa unit komputer (client) dan 1 unit komputer untuk bank data (server). Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit-unit komputer yang terhubung pada jaringan LAN.
Berdasarkan kabel yang digunakan ,ada dua cara membuat jaringan LAN, yaitu  dengan kabel BNC dan kabel UTP.
Keuntungan Jaringan LAN.
  • Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
  • Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).
  • File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
  • File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.
  • Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.
  • Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
  • Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.

  • Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringanInternet atau mengirimkan fax melalui 1 modem.
Jaringan WAN
WAN (Wide Area Network) adalah kumpulan dari LAN dan/atau Workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan Internet, dari/ke kantor pusat dan kantor cabang, maupun antar kantor cabang. Dengan sistem jaringan ini, pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang sudah ada, untuk menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang atau dengan PC Stand Alone/Notebook yang berada di lain kota ataupun negara.
Keuntungan Jaringan WAN.
  • Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang.
  • Komunikasi antar kantor dapat menggunakan E-Mail & Chat.
  • Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos, dapat dikirim melalui E-mail dan Transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka waktu yang sangat cepat.
  • Pooling Data dan Updating Data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan.